Minggu, 08 Januari 2012

Rindu

Senja sore ini kan datang
menemani diriku mendengarkan laguku
Senja kau nampak sangat indah
Mewarnai hariku melukiskan bayangmu
Senja menemani diriku
Duduk menjemput malam berharap engkau datang
Buru-burung bernyanyi mengiringi
Bunga-bunga yg menari tertiup angin sore
Kumasih menyendiri menikmati hari
Duduk untuk menanti dan melihat kau ada disini
Senja kini kau telah pergi
Tinggalkan ku sendiri berselimutkan sepi
Senja tak lagi mewarnai
Cerahnya hariku yg bertaburkan rindu
Burung tak lagi bernyanyi mengiringi
Bunga-bunga yg menari tirtiup angin sore
Kini ku bersama bintang
melihat indahnya rembulan
berharap engkau datang..

Senin, 02 Januari 2012

Apa Bedanya???

Ppppprrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiitttttttttttt.........
Suara peluit itu sudah terdengar dari kejauhan bersamaan dengan suara peluit itu terlihat beberapa Polisi yang sedang bertugas di pinggir jalan bahkan tidak sedikit polisi yang berdiri di tengah jalan, terlihat banyak polisi yang sedang asyik mengobrol dengan para pengendara motor, entah apa yang mereka obrolkan tapi sesekali terlihat murung wajah para pengendara motor itu bahkan ada yang terlihat seperti sangat marah, aku hanya bisa sedikit tertawa dalam hati karna aku mulai mengetahui apa yang sedang mereka diskusikan.
Sedang asik melihat pemandangan di pinggir jalan itu tiba-tiba saja ada seorang polisi yang mengayun-ayunkan tangannya ke arahku yang aku prediksi itu adalah tanda bahwa aku harus menepikan si Bangkong (nama motor Vespa) sekarang juga.
"wah kena tilang juga nih" bisikku dalam hati
tapi aku tidak menghiraukan apa yang ku alami itu tapi yang aku hiraukan adalah temanku yang dibonceng dari sore tadi sebut saja namanya Mawar (nama sengaja saya samarkan untuk menghindari gosip-gosip yang tidak jelas dan aneh-aneh) dia sudah terlihat sangat lelah dan sangat ngantuk saya tahu kondisi dia karna waktu dijalan tadi dia mengatakannya padaku :-) . ditambah dengan operasi tilang ini mungkin ini akan banyak memakan waktu sehingga aku akan sangat larut malam mengantarkannya ke kostan.. damn pokonya...
Pak polisi itu mulai mendekat, badannya tinggi dan tegap kelihatannya dia polisi yang baru mendapat tugas, melihat dia seperti polisi yang masih lugu akupun mengurungkan niatku untuk berhenti tepat di depannya, akhirnya aku berhentikan si Bangkong lumayan jauh dari pak polisi itu suapaya pak polisi itu sedikit berolahraga sebelum mendengarkan dongeng-dongeng yang akan ku ceritakan nanti pada pak polisi itu.
setelah lumayan jauh aku mulai menghentikan vespa ku dan mematikan mesinnya dan kulihat di kaca spion pak polisi itu sedang menikmati perjalanannya dengan menundukan kepalanya terlihat pak polisi itu sedikit kesal dengan apa yang ku lakukan.
"Selamat malam De".. sapa pak polisi itu sambil menghormat kepada ku..
aku tak membalas hormat dan sapaannya itu dengan maksud supaya pak polisi itu tahu bahwa aku sangat benci dengan oprasi tilangnya.
Belum sempat pak. polisi itu mengeluarkan kata-kata lagi aku langsung memberi beliau dongeng tak jelas yang aku punya..
"adu pa maaf lampunya koslet kena air hujan tadi pa".. keluhku sambil membuka tutup lampu yg di stang vespaku..
"surat-suratnya De"... pinta pak polisi itu..
"waduh Pa,,, kebetulan sekali dompet dan seluruh isinya hilang dan surat-suratnya ada di dompet yang hilang itu, tapi jangan khawatir Pa saya sudah membuat surat keterangan hilangnya ko"....jawab ku sambil memberi sedikit senyuman.
"coba mana lihat suratnya..." pintanya lagi dengan nada yang sedikit kesal mungkin kesal karena olahraga tadi, ah masa bodo aku tak mau mempedulikannya.
aku mulai coba mencari surat keterangan hilang itu di dalam tas, tapi apa yang kualami... sial suratnya tak dapat ku temukan.. mungkin aku lupa membawanya..
"mana ada ga???" tanya pak polisi itu sambil sesekali melihat kedalam tas ku..
"tenang ada ko pa disini" jawabku sambil terus berusaha mencarinya..
"sudah ikut dulu sini..!" ajak pak polisi itu..sambil berjalan menuju tempat yang sedikit gelap dan sepi.
"jadi mau gimana nih???" kembali pak polisi itu bertanya padaku yang sudah terlihat bingung
aku langsung mengerti apa maunya dan akupun langsung tegas bilang kepada pak polisi itu..
"pak... maaf sekali kalo soal itu saya tidak bisa bantu karena saya hanya seorang mahasiswa dan saya hanya punya uang kalo dikasih sama orang tua, itupun hanya cukup untuk makan dan ongkos...." keluh ku...
"ya jadi mau gimana???.... ayo dibantu saja" jawab pak polisi itu setelah mendengar keluhan ku...
"mau dibantu pake apa pak????... kan saya sudah bilang saya ga punya duit, saya jauh dari orang tua pak, saya pergi kuliah bermodalkan Vespa butut itu" jawabku sedikit menggunakan nada yang tinggi.. dan pak polisi itu sedikit terdiam setelah mendengakan jawabanku itu..
"ya sudah kalo ga bisa membantu, ditilang saja, siapa namanya???" ucap pak polisi itu sedikit mengagetkan ku..
tapi aku tidak tinggal diam kembali aku jelaskan keadaanku..
"aduh pak,,, masa motor butut gitu mau ditilang?? kalo motor itu di tilang terus saya kuliah pake apa???"...
"ya sudah rokok saja" pinta pak polisi itu
"saya tidak merokok pak" jawabku
"duitnya saja buat beli rokok" pintanya lagi..
dengan sedikit emosi akhirnya aku mengambil uang yang ada di saku pinggir tas, dengan harapan uang yang saya ambil itu hanya lima ribu..dan akupun langsung menghitung yang ku ambil langsung di depan pak polisi itu. oh.. damn.. ternyata uangnya bukan lima ribu melainkan tigapuluh tujuh ribu, ini uang kembalian dari toko makanan tadi.. aku benar-benar sangat melupakannya..
tapi sebelum uang itu di pintanya, saya terlebih dahulu menjelaskan keberadaan uang itu..
"pak, uang saya ada 37.000 nah kalo bapak mau, ni saya kasih tujuh ribu..dan yang tiga puluh buat biaya hidup saya, soalnya saya sudah lama belum pulang kerumah pak jadi belum mendapat uang makan.soba saja bapak lihat sendiri isi tas saya, tas saya penuh dengan baju bukan.." jelasku dengan wajah yang sedikit memalas..
"wah ga kira-kira, udah sini 20 aja.." pinta pak polisi itu...
"aduh pak,,,, kalo dikasih ke bapak dua puluh, terus nanti saya harus makan dari mana??? jadi siapa yang ga kira-kira???"' kembali ku keluhkan dengan meninggikan intonasinya..
"ya sudah sini,,, hati-hati di jalan"
Pak Polisi itu menerima uang TUJUH RIBU RUPIAH yang saya kasih dengan memasang wajah sedikit kesewa...
........
membaca sekilas cerita di atas memang tidaklah begitu penting tapi kalau kita simak secara baik-baik ada beberapa hal yang menurut saya itu tidak pantas di lakukan oleh seorang Polisi. saya rasa kalo mau bertindak tegas ya tegas sekalian jangan ada adu tawar harga dalam penentuan hukum. bukankah hukum bukan untuk diperjual belikan??? tapi kenapa masih banyak hukum-hukum yang dapat di beli... kapan negara kita dapat di segani oleh negara-negara lain kalo dalam ketegasan hukum masih dapat di beli.. kalo begini apa bedanya dengan tukang loak???? seharusnya hukum di tegakkan dengan keadilan bukan dengan uang agar tidak ada istilah salah hukum dan jual beli hukum.
mari kita sama-sama menegakan hukum demi mewujudkan INDONESIA yang MERDEKA.

Jumat, 30 Desember 2011

Magrib

wah sore ini langit tak menampakan kecerahannya dan malam nanti aku meragukan bulan maupun bintang yang selalu berkilau akan hadir mengiasi langit yang indah ini. tapi saya tidak merasa kecewa karena dalam mendungnya langit sore ini, akan membawakan kenyamanan dalam kelelahan ini.
Kumandang adan magrib mulai ku dengar dan secara otomatis itu merupakan perintah untuk berhenti melakukan segala aktivitas ini.
ku lihat di sekitar rumah, seisi rumah mulai bergegas untuk mengantri ke kamar mandi, ya beginilah kalo magrib tiba, kamar mandi seolah-olah menjadi wc umum.
sial kamar mandi udah diisi papahku akhirnya aku kembali duduk di depan komputerku..
.........
"kaka...." teriakan mamahku yang seolah-olah kita sedang berada dilaut lepas..
"iya mah..." jawabku
"tadi baju mamah yang dijemur kamu simpen dimana???"........
"lah... mana saya tau, dari tadi saya cuman duduk di depan komputer ini"
"mamah heran... padahal tadi mamah jemur di atas kenapa tiba-tiba ga ada yah..." monolog mamah sambil turun dari tangga...
"mamah udah cari dimana saja?? coba tanya si Ade tuh..." sambil ku tengokan kepada adikku yang sedang asik dengan dunia sinetronnya...
"De, kamu liat dimana baju mamah yang tadi di jemur???" tanya mamah sambil menghampiri adikku itu..
"liat mah" jawab adikku dengan santainya...
"terus kamu simpen dimana???"
"Ade masukin lagi ke mesin cuci, habisnya tadi waktu hujan baju mama pada jatuh, jadi ade masukin lagi ke mesin cuci soalnya takut ada kuman yang nempel di baju mamah"...... terlihat muka mamahku memerah dan amat kesal dengan jawaban adikku yang super dingin itu......
mamahku seakan-akan menelan biji salak dia seperti orang yang gagu mulutnya diam dan terlihat dahinya mengkerut kedua alisnya nyaris berteme di pangkal hidung.. dan dengan sekejap mamahku membalikan badannya lalu pergi dan masuk kekamar mandi yang sudah kosong....
selang beberapa menit mamahku keluar dari kamar mandi dan beliau mulai melihat di sekitar rumah yang saya pandang belum ada yang berubah, kemudian mamahku bilang ....."ayo pada sholat dulu sudah magrib"..
mamahku mengucapkannya dengan penuh ketenangan dan dengan nada yang seolah-olah memiliki notasi... dan aku mengerti kalau itu adalah obat yang paling ampuh untuk mengatasi rasa marahnya.. dan akupun segera bangkit dari dudukku untuk memenuhi pintanya...