Jumat, 30 Desember 2011

Magrib

wah sore ini langit tak menampakan kecerahannya dan malam nanti aku meragukan bulan maupun bintang yang selalu berkilau akan hadir mengiasi langit yang indah ini. tapi saya tidak merasa kecewa karena dalam mendungnya langit sore ini, akan membawakan kenyamanan dalam kelelahan ini.
Kumandang adan magrib mulai ku dengar dan secara otomatis itu merupakan perintah untuk berhenti melakukan segala aktivitas ini.
ku lihat di sekitar rumah, seisi rumah mulai bergegas untuk mengantri ke kamar mandi, ya beginilah kalo magrib tiba, kamar mandi seolah-olah menjadi wc umum.
sial kamar mandi udah diisi papahku akhirnya aku kembali duduk di depan komputerku..
.........
"kaka...." teriakan mamahku yang seolah-olah kita sedang berada dilaut lepas..
"iya mah..." jawabku
"tadi baju mamah yang dijemur kamu simpen dimana???"........
"lah... mana saya tau, dari tadi saya cuman duduk di depan komputer ini"
"mamah heran... padahal tadi mamah jemur di atas kenapa tiba-tiba ga ada yah..." monolog mamah sambil turun dari tangga...
"mamah udah cari dimana saja?? coba tanya si Ade tuh..." sambil ku tengokan kepada adikku yang sedang asik dengan dunia sinetronnya...
"De, kamu liat dimana baju mamah yang tadi di jemur???" tanya mamah sambil menghampiri adikku itu..
"liat mah" jawab adikku dengan santainya...
"terus kamu simpen dimana???"
"Ade masukin lagi ke mesin cuci, habisnya tadi waktu hujan baju mama pada jatuh, jadi ade masukin lagi ke mesin cuci soalnya takut ada kuman yang nempel di baju mamah"...... terlihat muka mamahku memerah dan amat kesal dengan jawaban adikku yang super dingin itu......
mamahku seakan-akan menelan biji salak dia seperti orang yang gagu mulutnya diam dan terlihat dahinya mengkerut kedua alisnya nyaris berteme di pangkal hidung.. dan dengan sekejap mamahku membalikan badannya lalu pergi dan masuk kekamar mandi yang sudah kosong....
selang beberapa menit mamahku keluar dari kamar mandi dan beliau mulai melihat di sekitar rumah yang saya pandang belum ada yang berubah, kemudian mamahku bilang ....."ayo pada sholat dulu sudah magrib"..
mamahku mengucapkannya dengan penuh ketenangan dan dengan nada yang seolah-olah memiliki notasi... dan aku mengerti kalau itu adalah obat yang paling ampuh untuk mengatasi rasa marahnya.. dan akupun segera bangkit dari dudukku untuk memenuhi pintanya...